IAIN Sultan Amai Gorontalo Laksanakan International Cultural Conferences

Gorontalo (iaingorontalo.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo melalui Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) melaksanakan International Cultural Conferences yang dilaksanakan secara secara virtual melalui zoom meeting, Sabtu (6/3/21) Pukul 08:00 WITA.

Konfrensi yang mengangkat tema tentang budaya Internasional menghadirkan pembicara Dr. Lahaji, M.Ag dari Indonesia, Muhammad Jasim Yusuf dari India, Prof. Karmila Mahmud, S.Pd, M.Pd, Ph.D dari Amerika, John Thirbuce Amoussovi dari Afrika, Syekh Abdul Fatah Abdullah bin Muhammad, Lc dari Arab dan Ryoko Hayashi dari Jepang.

Dr. Lahaji, M.Ag, selaku Rektor Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo melalui sambuntannya menyampaikan, bahwa setiap individu memiliki cara masing-masing dalam melakukan sesuatu dan berkomunikasi. Hal tersebut tergantung di mana Anda tumbuh, siapa yang mengajari Anda berkomunikasi, dan bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain. Interaksi ini dapat dicapai melalui bahasa tentunya.

“Bahasa dan budaya berjalan seiring. Bahasa memainkan peran penting untuk menjembatani ide serta budaya untuk menghindari kesalahpahaman. Dengan begitu, kita bisa berinteraksi dan memperluas jaringan dengan orang lain dari berbagai Negara,” jelas Rektor

Rektor menambahkan, salah satu tujuan konferensi ini adalah untuk memperkaya pengetahuan kita tentang budaya dari berbagai negara, sehingga kita bisa lebih mengenal berbagai macam budaya. Kita juga bisa menjadi lebih toleran terhadap orang-orang dari negara lain dengan latar belakang budaya yang berbeda.

“Kami sangat mendukung Konferensi Kebudayaan Internasional ini dan semoga dapat bermanfaat bagi semua peserta. Dan semoga sukses untuk para siswa kami di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Sultan Amai Gorontalo di masa depan,” harap Rektor

Dekan FITK, Dr. Lukman Arsyad, M.Pd pada kegiatan yang sama menjelaskan, bahwa belajar bahasa juga tidak bisa lepas dari budaya. Ketika kita mempelajari budaya lain, kita juga dapat mengembangkan hubungan dengan orang lain dan berkomunikasi dengan mereka secara efektif. Ini adalah bagian dari pemahaman lintas budaya.

“Pemahaman lintas budaya berkaitan dengan pemahaman orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda sehingga kita dapat membangun sikap dan pandangan dunia, kita dapat menjadi lebih toleran terhadap cara hidup berbeda warga negara lain,” jelasnya

Oleh karena itu, selaku Dekan FITK dirinya sangat mendukung Konferensi Kebudayaan Internasional ini dan melalui konferensi ini, ia berharap mahasiswa, dosen, dan seluruh peserta dapat memperkaya pengetahuan budayanya dan lebih memahami perbedaan budaya.

Sementara itu Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, La Aba, M.Pd, M.H, mengatakan, tujuan dari konferensi ini adalah untuk membangun pemahaman yang mendalam bagi para dosen dan mahasiswa tentang budaya itu sendiri.

“Cara untuk membuat mereka mengerti adalah dengan memahami lintas budaya antar bangsa atau negara.” ungkapnya

Oleh karena itu, dirinya berharap program ini menjadi program yang berkelanjutan. Lebih lanjut ia pun menyampaikan bahwa program ini merupakan program pertama Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan akan diadakan setiap tahun. Ini akan menjadi program tahunan jurusan kami.

“Saya berharap semua pemangku kepentingan dari lembaga ini dapat mendukung program Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris untuk menjadi hebat di masa depan,” tandas La Aba (Aadum)