PSGA IAIN SULTAN AMAI GORONTALO SEMARAKKAN INTERNATIONAL WOMEN’S DAY

Gorontalo (iaingorontalo.ac.id) – Peringatan International Women’s Day (hari perempuan Internasional) selalu dilakukan setiap 8 Maret setiap tahunnya. Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Sultan Amai Gorontalo tidak mau ketinggalan mengambil bagian dalam peringatan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan mengadakan beberapa kegiatan secara bertahap diantaranya: sharing session, workshop, dan competition, yaitu lomba karya tulis ilmiah untuk mahasiswa, lomba tulis baca puisi, dan lomba konten video yang bertemakan ‘stop kekerasan terhadap perempuan dan anak’.

Dalam shering session yang dilaksanakan melalui zoom senin 8/3 kemarin menghadirkan 2 narasumber nasional, Nur Rofiah (dosen Pascasarjana PTIQ Jakarta), dan Rio Ismail (The Ecological Justice). Kegiatan ini dihadiri 175 peserta melalui aplikasi zoom.

Dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan  Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Dr. Lahaji, M.Ag menjelaskan bahwa perempuan harus keluar dari sektor domestic. Keadilan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan hanya dapat tercapai bilamana seluruh sektor publik yang selama ini banyak di isi oleh laki-laki juga di isi oleh kaum perempuan. Sebagaimana laki-laki, tidak ada yang ganjil dan salah apabila perempuan tampil di publik dan menjadi pemimpin.

Rektor menambahkan, bahwa potensi kepemimpinan laki-laki dan perempuan sama, lebih-lebih di ruang public. “Saya berharap ada rektor IAIN kedepan adalah seorang perempuan,” tandasnya.

Kepala Pusat PSGA IAIN Gorontalo Kusmawaty Matara, MA, dalam pengantarnya menyatakan bahwa dalam menyemarakkan IWD tahun ini, tema yang diangkat oleh PSGA merujuk pada tema international women day “Perempuan dalam Kepemimpinan: Mencapai Masa Depan yang Setara di Dunia Covid-19” untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 2021.

Menurutnya tema ini diangkat sebagai perayaan atas upaya luar biasa perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia dalam membentuk masa depan dan pemulihan yang lebih setara semasa pandemi Covid-19. Peringatan ini juga sekaligus menyoroti kesenjangan gender yang sampai saat ini masih ada.

“kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menghidupkan kajian-kajian gender dan mensosialisasikan stop kekerasan terhadap perepmpuan dan anak” jelasnya (Aadum)