PILKADA DIKALA PANDEMI
Respon Pengguna Twitter; Analisis Drone Emprit
Oleh: Sunandar Macpal
Pendahuluan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 digelar secara serempak pada masa pandemi COVID-19, terdapat 270 daerah yang memilih kepala daerahnya. Tahapan Pilkada dimulai dari akhir Agustus hingga Desember 20201. Sejumlah pihak telah mengusulkan untuk penundaan pilkada serentak 2020 misalnya ormas Islam besar Indonesia seperti Nahdlatul-Ulama2 dan
Muhamadiyah3,4, ICW5 bahkan sampai awal Oktober Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI)6 merekomendasikan pemerintah untuk menunda pelaksanaan pilkada tahun ini. Tidak hanya dari organisasi, usul penundaan pilkada juga datang dari akademisi, 7,8,9,10 para tokoh seperti Jusuf Kalla11, Gus Mus,12, Said Aqil13 Azyumardi Azra14, sampai Habib Riziq15 namun pemerintah bersama DPR memutuskan pilkada 2020 tetap dilaksanakan16,17,18,19. Usulan penundaan pilkada bukan tanpa alasan, di tengah pandemi Covid-19 pelaksanaan pilkada bisa
1 https://www.detik.com/tag/pilkada-2020
2 https://www.nu.or.id/post/read/123300/pbnu-minta-pilkada-serentak-2020-ditunda
3 https://covid19.muhammadiyah.id/muhammadiyah-tunda-pilkada/
4 https://nasional.kompas.com/read/2020/09/23/11570671/pp-muhammadiyah-apa-gunanya-pilkada-kalau-
7 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200923083612-32-549702/akademisi-hingga-elemen-buruh-di-
8 https://jatimnet.com/akademisi-desak-pemerintah-tunda-pilkada-serentak
9 https://ayobandung.com/read/2020/09/07/126682/tidak-taat-prokes-covid-akademisi-pilkada-lebih-baik-
10 https://republika.co.id/berita/qg9zn4396/akademisi-tak-taat-prokes-covid-pilkada-lebih-baik-ditunda
11 https://kumparan.com/kumparannews/jusuf-kalla-minta-kpu-tunda-pilkada-2020-hingga-vaksin-corona- ditemukan-1uEIGiCPaAf?utm_medium=post&utm_source=Twitter&utm_campaign=int
12 https://republika.co.id/berita//qhb2aq428/gus-mus-ungkap-keresahan-terkait-pilkada-di-masa-covid-19
13 https://nasional.tempo.co/read/1389262/pilkada-2020-ketua-pbnu-said-aqil-agenda-politik-bisa-
ditunda?utm_source=Digital%20Marketing&utm_medium=Twitter&utm_campaign=Nasional_Ika
14 https://news.detik.com/berita/d-5187425/minta-pilkada-ditunda-azyumardi-azra-saya-golput
15 https://www.gelora.co/2020/09/bahayakan-nyawa-umat-habib-rizieq.html
16 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200921115529-32-548867/jokowi-tegaskan-pilkada-tak-akan-
17 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200908114433-32-543915/jokowi-pilkada-serentak-2020-harus-
tetap-dilaksanakan-9-desember-2020
19 https://www.alinea.id/pemilu/pilkada-serentak-2020-tetap-dilaksanakan-pada-9-desember-b1ZTF9xpS
saja mengakibatkan peningkatan kasus positif Covid-19. Kejadian penularan Covid-19 selama tahapan pilkada dimulai dari sejumlah penyelenggara yang positif Covid -1920,21,22,23. Di Boyolali,
96 orang Panwaslu positif Covid-19 setalah melaksanakan tugas pengawasan pemilu24. Selain penyelenggara, peserta juga terpapar Covid-19, menurut Ketua KPU pada tanggal 10 September sudah ada 60 orang calon yang positif Covid 25,26,27 bahkan ada yang meninggal28,29. Bawaslu juga mengungkapkan bahwa terdapat 50 Kabupaten/Kota yang merupakan daerah rawan tinggi dalam konteks pandemi Covid-19, hal ini didasarkan pada Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada yang diupdate pada September 202030.
Metode
Pilkada yang tetap dilaksanakan di tengah pandemi tentu menghadirkan respon pada masyarakat yang dinyatakan melalui media sosial. Media sosial menurut Bossio (2017) memungkinkan para penggunanya baik individu maupun kelompok untuk mengkonstruksi dan membagikan representasi tertentu dari identitas maupun kejadian-kejadian melalui profil atau konten buata dalam jariangna sosial public atau semi-privat, melihat, membagikan atau
mendiskusikan konten31. Tulisan ini bermaksud memotret bagaimana pengguna twitter dalam
merespon isu pilkada sertentak 2020. Penambangan data dan analisis menggunakan data social media monitoring tool Drone Emprit Academic yang disediakan oleh Universitas Islam Indonesia. Data yang dikumpulkan dan dianalisis merupakan percakapan twitter selama dua pekan sejak tanggal 22 September sampai 6 Oktober 2020, dengan menggunakan kata kunci
“pilkada 2020”.
20 https://nasional.kompas.com/read/2020/06/07/22501551/anggota-bawaslu-ri-ratna-dewi-pettalolo-positif- covid-19
21 https://nasional.kompas.com/read/2020/09/19/17143861/sebelum -positif-covid-19-komisioner-kpu-pramono- ubaid-berkunjung-ke-makassar
23 https://regional.kompas.com/read/2020/09/29/07452421/ketua-bawaslu-bukittinggi-positif-covid-19-
24 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200907170008-32-543696/96-petugas-bawaslu-boyolali-positif-
25 https://nasional.kompas.com/read/2020/09/10/15313681/kpu-60-calon-kepala-daerah-terpapar-covid-19
26 https://news.detik.com/berita/d-5177176/pemerintah-60-bakal-calon-kepala-daerah-positif-corona
27 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200917190028-4-187625/duh-60-bakal-calon-kepala-daerah-positif- covid-19
28 https://nasional.tempo.co/read/1393040/kpu-tiga-calon-kepala-daerah-meninggal-karena-covid-19
30 https://nasional.kompas.com/read/2020/09/22/16573541/50-kabupaten-kota-penyelenggara-pilkada-masuk-
31 Bossio, Diana. 2017. Journalism and Social Media: Practitioners, Organisations and Institutions. Palgrave
Macmillan: Hawthorn.
Hasil
Selama dua pekan terakhir, angka percakapan pengguna twitter tentang pilkada serentak masih sangat tinggi di mana tercatat lebih dari tiga puluh dua ribu percakapan. Percakapan tertinggi terjadi pada tanggal 26
September dengan mention mencapai 10.166 kali. Pada tanggal ini postingan yang paling banyak mendapatkan re-tweets adalah postingan dari Agus Susanto @Cobeh09 dengan 891 kali re-tweets dan 2.191 kali likes. Kemudian disusul oleh akun Rizal
Ramli @RamliRizal yang mendapatkan 751 kali re-tweets, dan 2.287 likes.
Sebaran data percakapan di dasarkan hari, terbanyak terjadi pada hari sabtu di mana terdapat 10.170 kali, kemudian pada hari kamis sebanyak 6.500 kali. Pada hari Sabtu, cuitan dari Geisz Chalifah @GeiszChalifah tweet yang paling banyak mendapatkan respon. Sementara didasarkan pada sebaran data setiap jam-nya, waktu yang paling aktif ada pada siang hari yakni dimulai dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 14.00 siang. Pada rentang waktu ini, percakapan mencapai angka di atas 2000 kali, dengan angka percakapan paling tinggi terjadi pada pukul
11.00 yang menyentuh angka 4.107 kali tweets. Di dasarkan pada peta sebaran percakapan, pengguna twitter hampir di seluruh wilayah Indonesia menanggapi isu pilkada 2020, namun sangat banyak terkosentrasi di wilayah Jakarta.
Cuitan tentang pilkada serentak 2020 melibatkan 13.228 authors aktif, sebanyak 6.447 pengguna atau sekitar 48.74% merupakan identified authors. Dari 13.228 identified authors,
3.799 atau 82,12% merupakan authors dengan gender laki-laki, sementara sisanya 827 atau
17.88% adalah perempuan. Angka ini menunjukkan bahwa partisipasi perempuan tentang wacana pilkada serentak dalam media sosial twitter masih sangat rendah. Top influencer dalam percakapan adalah @JukiHoki, @Cobeh09, @msaid_didu, @geloraco dan @tempodotco. Dari
100 top influencer, terdapat sejumlah akun dengan ava humas-polri yang berisikan narasi tentang
partisipasi dalam pilkada dan penerapan protokol kesehatan selama tahapan pilkada. Secara keseluruhan nilai total untuk bot author scores adalah 1.85. Hal ini menunjukkan bahwa percakapan tentang pilkada serentak 2020 merupakan cuitan dari akun-akun yang teridentifikasi bukan oleh akun robot.
Ava Top Influencer 1
Isu pilkada serentak tahun 2020 ternyata melahirkan sentimen negatif yang sangat tinggi dari pengguna twitter. Dari keseluruhan percakapan dalam dua pekan terdapat 32.184 kali percakapan atau hampir seratus persen menunjukkan sentimen negatif, dan hanya 106 mention yang positif, sisanya 20 mention menunjukan sentiment neutral. Emosi yang tercipta dari cuitan tentang pilkada 2020, di dominasi oleh anticipation dimana lebih dari 2.300 postingan. Sementara emosi trust hanya sebanyak 301 postingan.
Kesimpulan
Pelaksanaan pilkada serentak 2020 di tengah masih tingginya angka penyebaran Covid-19 melahirkan sentimen negatif pada masyarakat. Hal ini tentu menjadi sangat wajar karena hampir menghabiskan satu kalender tahun 2020, berbagai macam aktivitas manusia mulai dari keagamaan, sosial, sampai pendidikan dibatasi guna mengurangi penyebaran virus korona, akan tetapi terkait pilkada, pemerintah seakan abai dengan tidak menunda pelaksanaanya.