GORONTALO – Rektor Universitas Islam Negeri Mataram, Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag, yang juga sebagai Ketua PWNU NTB memberikan Orasi Ilmiah pada agenda Wisuda Sarjana S1 dan Magister S2 IAIN Sultan Amai Gorontalo periode ke 2 tahun akademik 2021/2022, Selasa (30/8) di Auditorium kampus 2 Limboto Kabupaten Gorontalo.
Prosesi Wisuda yang mengukuhkan 482 wisudawan tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Gorontalo Dr. Hamka Hendra Noer, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. H. Zulkarnain Suleman, M.H.I., Jajaran Wakil Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Ketua Senat dan para anggota Senat, Civitas Akademika di Lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo dan seluruh wisudawan-wisudawati.
Mengawali orasinya Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag menyampaikan turut merasa bangga dan tak lupa mengucapkan selamat atas perjuangan dan pencapaian seluruh wisudawan-wisudawati IAIN Sultan Amai Gorontalo dengan harapan lulusan ini nantinya mampu menjadi generasi milenial yang mengikuti peradaban sains dan teknologi, memiliki karakter pribadi yang kreatif dengan tingkat percaya diri yang tinggi.
“Selamat atas pencapaian seluruh wisudawan-wisudawati IAIN Sultan Amai Gorontalo. Generasi penerus, dengan harapan mampu memiliki ide dan gagasan yang cemerlang serta terbiasa berpikir out of the box, pandai bersosialisasi serta berani menyampaikan pendapat di depan publik baik secara langsung dan melalui media sosial.” ucapnya
Prof. Masnun memaparkan, era saat ini manusia dituntut untuk dimiliki terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang bagaikan pisau bermata dua. Challenge dan juga Opportunity. Perkembangan teknologi dapat menghilangkan lapangan kerja. Pada saat yang sama mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Pendidikan Agama tidak boleh serta merta memusuhi teknologi. Teknologi pun tidak boleh lepas dari prinsip mulia Agama. Keduanya harus saling tertaut dan beriringan.
“Perkembangan teknologi yang begitu pesat termasuk adanya peran-peran manusia yang tergantikan oleh kehadiran robot cerdas. Maka diperlukan pemahaman society 5.0 yang berbasis spritualitas dan kebudayaan sebagai bekal bagi proses perkembangan generasi milenial yang siap akan problematika dan tantangan.” papar Prof Masnun
Lebih jauh Ketua PWNU PWNU NTB itu menjelaskan, dalam menghadapi era saat ini sudah saatnya generasi milenial turut andil dalam menyebarkan konten positif. Setiap bangsa sangat mengharapkan dapat menghadirkan generasi milenial yang berkualitas dan berkesimbangan, baik secara aspek Agama (aqiqah, syariah dan akhlak), aspek pendidikan dan keterampilan, aspek keberadaan (budaya, nilai dan teknologi), aspek kesejahteraan serta aspek sosial.
“Generasi milenial yang berkualitas sesungguhnya harus disiapkan melalui beberapa tahap yakni penanaman unsur aqiqah, syariah dan akhlak secara kuat dan maksimal, sehingga melahirkan generasi milenial yang cerdas, sabar dan shalih.” Jelasnya
Olehnya melalui kesempatan ini Rektor UIN Mataram berharap dalam menyikapi kondisi seperti ini dibutuhkan generasi milenial yang dibalut dengan bingkai nilai-nilai rahmatan lil alamin, memahami al-Quran dan Hadis untuk kebaikan semua manusia, alam dan lingkungan. Pelaksanaan Islam yang rahmatan lil alamin membutuhkan rasionalitas, penguasaan diri, mencari jalan keluar, pemaaf, kasih sayang, berbaik sangka, tasamuh (toleran), tawasuth (moderat) adil dan demokratis.
“Ajaran-ajaran yang ada dalam Al-Qur’an dalam adalah pedoman alam semesta. Jika diamalkan akan membentuk karakter yang rahmah. Karakter-karakter itulah yang disebut moderat. Karakter seperti inilah yang harus dimiliki generasi milenial menyongsong era society 5.0. pungkas Prof. Masnun (Aadum)