GORONTALO (IAINSAG) – Perkembangan teknologi di era digital mendorong akses dan penyebaran informasi menjadi tanpa batas bahkan tidak terkontrol. Akibatnya, tak sedikit yang tanpa sengaja menyebarkan berita bohong atau hoax, misinformasi, dan ujaran kebencian karena minimnya kemampuan untuk memeriksa sumber berita dan kesadaran untuk selalu mempertanyakan berita yang diterima.
Untuk menambah pengetahuan literasi digital terkait hal ini, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menggelar kegiatan Tular Nalar yang berlangsung di Aula Serbaguna IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kamis (09/10/2023).
Tular Nalar adalah sebuah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO, yang merupakan portal pembelajaran online yang bertujuan untuk membantu meredam laju infodemik yang ramai beredar di masyarakat melalui literasi media dan pemikiran kritis.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Dekan (Wadek) III FUD, Dr. Kamaruddin Mustamin, M.Fil.I., juga sebagai Ketua Panitia pada kegiatan tersebut.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan FUD, Dr. Andries Kango, M.Ag., para fasilitator, Humas IAIN Sultan Amai Gorontalo, Mahasiswa FUD, dan para siswa dari beberapa sekolah di Gorontalo.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana, S.I.K., M.H., dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo, Sukrin Saleh Taib, S.Ag., M.Fil.I.
Dekan FUD, Dr. Andries Kango, M.Ag., saat membuka kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa di era serba digital sekarang ini, dimana mencari sesuatu kebenaran semakin sulit. Semua orang bisa berbagi apa saja dengan cepat, mudah, dan instan melalui berbagai platform media sosial. Padahal tidak semua informasi bisa dipercaya kebenarannya.
Namun, menurutnya melalui pendekatan maupun sosialisasi literasi media, maka akan terbentuk pemikiran cerdas digital.
“Sekarang ini eranya sudah luar biasa, semakin kita sulit untuk mencari kebenaran-kebenaran itu. Tetapi sesungguhnya, melalui pendekatan-pendekatan, sosialisasi-sosialisasi literasi media digital, maka kita semakin cerdas digital,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana, S.I.K., M.H., sebagai narasumber, berpesan agar berhati-hati dengan berita hoax karena seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif.
“Cermati alamat situs Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan
link. Periksa fakta Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya,” pesan Kapolresta Gorontalo Kota.
Senada dengan hal ini, Ketua Bawaslu Kota Gorontalo, Sukrin Saleh Taib, S.Ag., M.Fil.I., mengingatkan bahwa dalam menggunakan media sosial harus berhati-hati. Pasalnya, media sosial bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk hal-hal yang kurang baik.
“Saya fokus dulu terhadap penggunaan media sosial. Penggunaan media sosial ini, juga harus hati-hati, karena media sosial ini bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk melakukan hal yang kurang baik,” tegasnya.
Ia berpesan agar jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang belum pasti kebenarannya. “Jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak pasti kebenarannya. Mari kita sama membangun informasi media yang positif,” tandasnya. (Hms/YN)