Civitas Academica Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, Senin, 19 Februari 2018 bertempat di pelataran Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, secara swadaya memulai pembangunan mesjid kampus Sultan Amai.
Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Rektor, Dr. Lahaji Haedar, M.Ag. dan ketua senat Institut, Dr. Ayuba Pantu, M.Pd.I, serta Dewan Penyantun: Dirut Karsa Utama, Pimpian Cabang Bank Syariah Mandiri Gorontalo, Pimpinan Cabang BRI Gorontalo, Kepala Unit BRI kota Utara dan Dirut Jiwasraya Gorontalo.
Dalam laporannya, ketua panitia pembangunan masjid Sultan Amai Gorontalo, Dr. Andries Kango, mengatakan bahwa dana pembangunan mesjid merupakan sukarela Civitas Academica, Dewan Penyantun, dan sumbangan beberapa donatur lainnya.
Sebelum mengakhiri laporan, Andries Kango menggugah keikhlasan keluarga besar Sultan Amai Gorontalo dan dewan penyantun agar rela mendermakan sebagian harta di jalan Allah. “Barang siapa membangun masjid karena Allah sebesar sarang burung atau lebih kecil, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” Demikian hadist yang dikutipnya.
Sementara itu, sebagai alah satu dewan penyantun, Dirut Karsa Utama, H. Zaenal Mappe, akan mendonasikan hartanya 100juta rupiah untuk mewujudkan impian keluarga besar IAIN untuk memiliki mesjid megah. “Selasa besok, secara pribadi saya mengundang bapak Rektor ke Karsa Utama Super Market untuk menerima donasi dari saya sekeluarga, sebagaimana yang saya janjikan tadi”
Pembangunan mesjid kampus Sultan Amai Gorontalo yang direncanakan dua lantai tersebut menelan biaya kurang lebih 1.9 Milyar rupaih. Meski tak semegah Mesjid yang pernah ada ada di Propinsi Gorontalo, namun mesjid kampus tersebut kelak akan menjadi pusat kajian keislaman dan kebudayaan lokal bagi masyarakat dan civitas acakademica IAIN Sultan Amai Gorontalo.