Mempererat Moderasi Beragama Antar Kampus Melalui Kuliah Umum

Momentum mengawali perkuliahan Semester Genap tahun ajar 2022/2023, Jurusan Manajemen Dakwah menyelenggarakan Kuliah Umum yang berkonsep Webinar Nasional Session 2 bertajuk “Moderasi Beragama: Syiar Keagamaan, Kemanusiaan dan Kebangsaan”. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring melalui platform zoom meeting ini menghadirkan tiga pemateri akademisi keagamaan yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kami menghadirkan tiga pemateri yang berkompenten khususnya di bidang moderasi beragama, yakni Dr. Arfan Nusi, M.Hum. selaku Ketua Rumah Moderasi Beragama IAIN Sultan Amai Gorontalo, Yohanes Krismantyo Susanta, M.Th. sebagai Sekretaris LP2M IAKN Toraja, dan terakhir Sabar Marjoko, M.Pd.B. yang menjabat sebagai Sekretaris Rumah Moderasi Beragama STABN Sriwijaya Tangerang) “ucap Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Dian Adi Perdana, S.Sos.I., M.M.

Kegiatan yang dilaksanakan hari Kamis 16 Februari 2023 ini dibuka oleh Dr. Andries Kango, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo secara virtual melalui zoom meeting. Keberadaan moderasi beragama di negeri ini merupakan Langkah untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, jika kita melihat histori kenabian dan perjalanan Islam hingga kini, semata-mata merupakan upaya aktualisasi nilai-nilai kemanusiaan. “tegasnya, yang kemudian dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo. Pada kesempatan itu pula Ketua Jurusan Manajemen Dakwah menyampaikan untuk saling menghargai dan menghormati antar umat manusia di manapun berada khususnya Indonesia yang memiliki latar belakang beragam, bahkan negeri ini memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Pada Discussion Session, Dr. Arfan Nusi, M.Hum. menyampaikan moderasi beragama perspektif Islam bahwa setiap manusia harus menjaga ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah basyariyah, dari hal tersebut ditegaskan tidak religious seseorang, jika orang tersebut tidak sensitif dengan penderitaan sesama umat manusia. Pada sesi selanjutnya, Yohanes Krismantyo Susanta, M.Th. menyampaikan moderasi beragama perspektif Kristen bahwa setiap manusia harus memahami Tipologi Tripolar sebagai salah satu pendekatan pada Teologi Agama-agama yakni ekslusivisme, inklusivisme dan pluralisme, bahkan di jalan kekinian banyak orang beragama tapi tidak mencerminkan agamanya. Pada kesempatan terakhir Sabar Marjoko, M.Pd.B menyampaikan bahwa suatu konflik agama seperti halnya pemahaman terhadap penafsiran keagamaan karena agama itu layaknya menjinakkan seekor ular, jika kita memegang ular bagian ekor, maka kepalanya akan menggigit kita, berbeda jika leher si ular, maka ular tidak akan bisa menggigit.

Adanya kesempatan ini, telah memberikan pengalaman penting bagi seluruh peserta yang hadir secara virtual terkhusus para mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah untuk menjaga toleransi, moderasi dan harmonisasi antar umat beragama serta berdiskusi tentang kajian-kajian lintas agama dan moderasi beragama dari berbagai pemateri yang handal dan hebat. Jurusan Manajemen Dakwah sangat mendukung program moderasi beragama yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI sebagai upaya meningkatkan rasa cinta kasih antar umat manusia, antar umat beragama dan antar masyarakat sebangsa dan se-tanah air, karena generasi muda merupakan calon pemimpin masa depan yang harus terus menjaga keutuhan NKRI bukan hanya dari wawasan dan ilmu pengetahuan akan tetapi kesiapsiagaan fisik dan pemahaman keagamaan yang baik. (humasmd)

 

Sumber : Mempererat Moderasi Beragama Antar Kampus Melalui Kuliah Umum