Kamis (16/02/2023)| Moderasi Beragama telah menjadi kajian penting dalam dunia akademisi, pada kesempatan ini Ketua Rumah Moderasi Beragama IAIN Sultan Amai Gorontalo berkesempatan hadir secara virtual dalam kegiatan Kuliah Umum yang berkonsep Webinar Nasional Session 2 bertajuk “Moderasi Beragama: Syiar Keagamaan, Kemanusiaan dan Kebangsaan”. Moderasi beragama perspektif Islam bahwa setiap manusia harus menjaga ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah basyariyah, dari hal tersebut ditegaskan tidak religious seseorang, jika orang tersebut tidak sensitif dengan penderitaan sesama umat manusia. “ungkapnya.
Dr. Arfan Nusi, M.Hum. selaku Ketua Rumah Moderasi Beragama IAIN Sultan Amai Gorontalo berdiskusi secara panel Bersama dua tokoh agama PTKIN yakni Yohanes Krismantyo Susanta, M.Th. yang merupakan Sekretaris LP2M IAKN Toraja, dan Sabar Marjoko, M.Pd.B. selaku Sekretaris Rumah Moderasi Beragama STABN Sriwijaya Tangerang. Diskusi yang hangat ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat yang tentunya ingin banyak memperoleh pengetahuan moderasi beragama baik secara perspektif Islam, Kristen maupun Buddha. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo ini dihadirkan dalam konsep virtual melalui zoom meeting pada Kamis, 16 Februari 2023 ini diikuti para partisipan yang sangat antusias hingga acara berakhir.
Ketua Rumah Moderasi Beragama IAIN Sultan Amai Gorontalo menyampaikan bahwa kebenaran itu bersifat relative, hanya Sang Pencipta-lah yang memiliki kebenaran absolut, sehingga setiap manusia harus paham dan mengerti umat beragama lainnya dengan memahami inklusivitas atau terbuka terhadap orang lain yang berbeda. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh tokoh agama IAKN Toraja, Yohanes Krismantyo Susanta bahwa setiap manusia harus memahami Tipologi Tripolar sebagai salah satu pendekatan pada Teologi Agama-agama yakni ekslusivisme, inklusivisme dan pluralisme, bahkan di jalan kekinian banyak orang beragama tapi tidak mencerminkan agamanya
Pesan terakhir dalam pertemuan ini disampaikan janganlah pernah menaikkan levelmu menjadi malaikat ataupun Tuhan, jika kamu berada di posisi tersebut, engkau akan sulit menerima perbedaan. Setiap manusia harus sadar akan hidupnya, kesadaran dalam beragama dan berbangsa. Kesadaran ini menemukan aku dalam kamu dan kesadaran ini menemukan kamu dalam diriku. “ucap Dr. Arfan Nusi, M.Hum.
Sumber : Ketua RMB IAIN Gorontalo Semaikan Moderasi Beragama Bersama Dua Tokoh Agama PTKIN