Penutupan PBAK IAIN Sultan Amai Gorontalo, Warek II: Mahasiswa Sebagai Agen of Change

GORONTALO (IAINSAG) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo melaksanakan penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2024/2025, berlangsung di Aula Serbaguna Kampus I IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Turut hadir pada kegiatan ini, para Warek, Ketua Senat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Sekertaris Senat, Anggota Senat, para Dosen, Organisasi Kemahasiswaan dan para maba.

Setelah mengikuti prosesi PBAK, para Mahasiswa Baru (maba) resmi dikukuhkan sebagai mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo, oleh Rektor IAIN Sultan Amaai Gorontalo yang diwakili Wakil Rektor (Warek) II, Dr. Mujahid Damopolii, M.Pd., didampingi Ketua Senat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Prof. Dr. H. Kasim Yahiji, M.Ag., beserta anggota senat IAIN Sultan Amai Gorontalo melalui Sidang Senat Terbuka.

Ketua panitia, Bayu Saputra Dullah, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 04 – 06 September 2024 yang diikuti sebanyak 540 peserta.

Sebagai panitia, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi para mahasiswa baru dalam perjalanan akademik di IAIN Sultan Amai Gorontalo,” tuturnya.

Sementara itu, Warek II, Dr. Mujahid Damopolii, M.Pd., Dalam sambutannya, menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat sebagai agen of change.

“Menyandang mahasiswa itu tidak gampang, kalau kita lihat sekarang, mahasiswa itu memiliki tempat yang spesial di masyarakat. Maka dari itu, mahasiswa disebut dengan sebagai penganalisa dan agen of change,” ujar Warek II.

Lebih lanjut, pihaknya berharap, sebagai mahasiswa yang lahir dari lembaga Perguruan Tinggi Islam, mahasiswa harus mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Tak hanya itu, menurutnya sebagai lembaga perguruan tinggi islam, selain menanamkan nilai-nilai spiritualitas, akhlak dan adab sebagai kekuatan, juga menjadikan nilai-nilai islam sebagai warna dalam kehidupan sehari-hari. (Hms/YN)