Rakernas Kemenag 2023, Berikut Pesan Menag

IAINSAG (HUMAS) – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia Menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2023 yang berlangsung di Ballroom Hotel Platinum Tunjungan Surabaya, Sabtu (04/02/2023). Kegiatan yang digelar tanggal 04 – 05  Februari 2023 ini, mengusung tema Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat.

Kegiatan yang digelar secara blended ini dibuka langsung oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri 294 peserta dari unsur Pejabat Unit Eselon I, II, III, dan IV Kemenag Pusat, Staf Ahli, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menag, Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), Kepala Kantor Wilayah Kemenag serta hadir melalui daring para Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya menyampaikan pentingnya profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN), komitmen anti korupsi, Respon Cepat Penanganan Isu di Masyarakat, Realisasi Anggaran Program Prioritas yang Akuntabel, target 10 juta sertifikasi halal, dan Tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama.

Berikut pesan Menag untuk dibahas dan dihasilkan program implementasinya oleh jajaran Kemenag sebagaimana dilansir dari kemenag.go.id

  1. Peningkatan Profesionalisme ASN

Menag menuturkan, hasil Survei Indeks Profesionalisme ASN Kemenag menunjukkan ada 41,34% ASN yang masih butuh pembinaan. “Untuk ASN yang pada temuan indeks ini dinyatakan masih butuh pembinaan, ini harus disegerakan pembinaannya supaya layanan kita semakin maksimal,” tegas Menag Yaqut.

  1. Komitmen Anti Korupsi

Menag meminta ASN Kemenag untuk tetap berkomitmen menghilangkan praktik korupsi di lingkungan Kementerian Agama. “Jangan ada fraud dalam pengadaan barang dan jasa. Pimpinan Satker agar membuat surat edaran larangan praktik koruptif di lingkungan kerja maupun lembaga pendidikan Kementerian Agama, seperti tidak menerima atau memberi gratifikasi dan sebagainya,” pesan Menag.

  1. Respon Cepat Penanganan Isu di Masyarakat

Menurut Menag, ASN Kemenag perlu memberikan respon cepat, jelas, dan detail atas isu atau masalah keagamaan yang berkembang di masyarakat. “Ini saya rasa perlu dilakukan sebagai edukasi kepada publik, karena publik memang harus tahu penjelasan dari setiap kebijakan yang kita ambil. Jangan ditunggu sampai ada masalah besar baru kita cari solusi-solusi pemecahan masalahnya,” imbuhnya

  1. Realisasi Anggaran Program Prioritas yang Akuntabel

Untuk mempercepat pelaksanaan program prioritas, Menag mengharuskan seluruh jajaran Kemenag sudah menyelesaikan 70% anggaran pada bulan ketujuh tahun 2023 dengan cara yang cermat, akurat, akuntabel, dan selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian. “Kenapa tujuh bulan? Karena ini akan memudahkan kita mengontrol program-program prioritas yang bapak ibu sekalian jalankan,” tandasnya.

  1. Tercapainya 10 Juta Sertifikasi Halal

Hal kelima yang menjadi mandatori, lanjut Menag, adalah percepatan 10juta sertifikasi halal. “Mandatori yang diberikan Presiden jumlahnya sangat tinggi, yaitu tercapainya 10juta sertifikasi halal di tahun 2024,” tegasnya.

  1. Tahun 2023, Tahun Kerukunan Umat Beragama

Akhirnya, Menag mencanangkan tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama. “Menjelang tahun politik saya khawatirkan banyak terjadi hal-hal yang mengganggu keharmonisan umat beragama. Jadi kita canangkan tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama,” pesannya.

Terkait hal itu, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. H. Zulkarnain Suleman, M.HI., saat menghadiri kegiatan ini menyatakan, mendukung dan mengajak kepada seluruh ASN di lingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk menindaklanjuti pesan dari Menag dalam pelaksanaan program kerja ditahun 2023 ini. (HMS/YN)