Gorontalo (iaingorontalo.ac.id) – Dalam rangka peningkatan pengembangan kelembagaan PTKIN dalam mengimplementasikan kampus merdeka/merdeka belajar, para Pimpinan PTKIN menggelar Focus Group Discussion Pimpinan PTKIN Kementrian Agama RI yang dilaksanakan di aula hotel Grand Q Kota Gorontalo, Kamis (7/10/21).
FGD yang dihadiri oleh para pimpinan PTKIN se Indonesia selama 3 hari, turut dihadiri oleh Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Ruchman Basori, M.Ag.
Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. Lahaji Haedar, M.Ag dalam sambutannya selaku tuan rumah mengatakan, FGD para pimpinan PTKIN se-Indonesia yang pertama dilakukan di Gorontalo bertepatan dengan menjelang berakhirnya masa jabatannya selaku Rektor.
“Alhamdulillah FGD ini bisa terlaksana meskipun di penghujung jabatan saya selaku Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo yang akan berakhir pada tanggal 12 Oktober 2021,” ujarnya
Lebih lanjut Lahaji menambahkan, bahwa FGD ini sebagai momentum untuk saling tukar informasi dan juga sebagai wadah untuk mendengarkan pendapat para pimpinan PTKIN terkait penguatan kelembagaan, penguatan mutu akademik dan beberapa hal yang terkait dengan alih status.
“Disamping sebagai ajang silaturahmi FGD ini juga diharapkan juga sebagai bentuk sarana koordinasi agar semua program kerja PTKIN bisa terwujud dalam rangka peningkatan pengembangan kelembagaan dalam mengimplementasikan kampus merdeka/merdeka belajar”
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MoU antar Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo dengan Para Rektor PTKIN.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Biro AUAK IAIN Kendari, Dr. Basman, M.Ag, Kepala Biro AUAK IAIN Ambon, Dr. Marwan Rajak, M.Pd, Kepala Biro AUAK IAIN Gorontalo Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, Para Wakil Rektor, Dekan dan para pimpinan lainnya dilingkungan IAIN Sultan Amai Gorontalo.