GORONTALO (IAINSAG) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar The 7th International Conference on Education & Social Sciences (ICESS) 2023, yang berlangsung pada tanggal 20-21 Juli 2023 di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Jl. Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.
Konferensi ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi peneliti dan pemerhati isu jaringan global, kebijakan kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan untuk menunjukkan, berbagi ide, dan berkolaborasi.
Selain itu, forum konferensi ini menjadi ajang untuk saling mengenal serta berbagi ide dan informasi, agar masyarakat mampu memecahkan berbagai tantangan dan permasalahan jaringan global, kebijakan kemakmuran, pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup di masa depan.
Konferensi dua tahunan ini dibuka oleh Rektor UNNES, Prof. Dr. S. Martono, M.Si., dan diikuti oleh berbagai pembicara dari kalangan dosen dan mahasiswa perguruan tinggi di dalam negeri, serta dosen dari luar negeri, seperti Malaysia, India, dan Australia.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini menghadirkan narasumber, yaitu Prof. Hans Pols dari University of Sidney, Australia, William Bradley Horton dari Akita University, Japan, Prof. Dr. Mansor Mohd. dari Univesiti Kebangsaan Malaysia, Dr. Mucahid Mustafa Bayrak dari National Taiwan Normal University, Taiwan & Utrecht University, The Netherlands, Dr. Balraj Singh Brar dari Punjabi University, India, dan Prof. Dr. Wasino, M.Hum dari Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
Tak hanya itu, pada konferensi ini, Dr. Momy A. Hunowu, M.Si., dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo terpilih sebagai Presenter pada ajang tersebut.
Dr. Momy A. Hunowu, M.Si., merupakan salah satu dosen Program Studi Sosiologi Agama di IAIN Sultan Amai Gorontalo yang memiliki kepakaran dalam kajian tradisi lokal Gorontalo. Bahkan, ia pernah menulis beberapa artikel tentang tema sosial budaya Gorontalo di berbagai jurnal dan buku.
Tema tentang kearifan lokal terus menarik perhatian dari berbagai kalangan, terutama setelah berbagai kegagalan teknologi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi umat manusia. Hal ini disampaikan Dr. Momy A. Hunowu, M.Si., dalam keterangan tertulis, Senin (24/07/2023).
Lebih lanjut, disampaikan bahwa makalah yang dipresentasikan dalam konferensi tersebut berjudul Textual Legitimacy of Mopoa Huta Ritual in Gorontalo Farmer Community .
“Makalah ini mengkaji tentang fungsi ritual mopoa huta dalam menciptakan ketahanan sosial yang dipegang teguh oleh kalangan Islam tradisional di Provinsi Gorontalo. Namun perlu diketahui bahwa ritual ini menjadi kontroversial di kalangan Islam modernis, yang dapat menimbulkan kerugian sebagai perbuatan terlarang,” imbuhnya.
Ia menyebut, kajian tersebut mendapat tanggapan yang serius dari Prof. Dr. Mansur Mohd. Noor, selaku pembicara dari Institut Kajian Etnik Universitas Kebangsaan Malaysia. Namun karena keterbatasan waktu dalam konferensi, maka Prof. Mansur mengusulkan pembahasan tersebut dapat dilanjutkan secara virtual, agar lebih efektif dan efisien. (Hms/YN)