Askopis Siap Menangkal Isu Hoax dan Politisasi Agama di Media

Asosiasi Komunikasi dan Penyiaran Islam Indonesia (ASKOPIS) Sukses Gelar Seminar Nasional, Pelantikan, dan Rakernas DPP Askopis

Jakarta, 1-2 September 2023 – Asosiasi Komunikasi dan Penyiaran Islam Indonesia (ASKOPIS) telah sukses menyelenggarakan rangkaian acara penting, yaitu Seminar Nasional (Semnas), Pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP), dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan tema ‘Menangkal Isu Hoax dan Politisasi Agama di Media M Jelang Pemilu 2024’. Acara ini menjadi sorotan utama di dunia komunikasi Islam.

Lebih dari 200 peserta, termasuk para guru besar dari universitas-universitas di seluruh Indonesia, juga serta dalam acara bersejarah ini. Beberapa rumusan strategi kerja dan beberapa nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani, bertujuan untuk menjadi landasan kokoh dalam menggelorakan semangat serta memperkuat kebersamaan ASKOPIS dalam upayanya memajukan Program Studi Komunikasi Penyuaran Islam.

Prosesi pelantikan pengurus DPP ASKOPIS untuk periode 2022-2026 dipimpin oleh Prof. Nizar, yang menjabat sebagai Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi seminar yang dipandu oleh Dr. Manik Sunuantari, M.Si, yang juga menjabat sebagai Dewan Pakar DPP ASKOPIS. Narasumber yang menarik dalam seminar ini antara lain Komisioner KPI, Evri Rizqi Monarsih, SKM, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Usman Kansong, M.Si, serta Dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Kediri, Dr. Prilani, M. Ya.

Afifudin, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, menyampaikan harapannya agar acara ini dapat memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas pemilu yang akan datang. “Kami berharap pemilu mendatang akan menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan pemilu tahun 2019. Untuk itu, kami meminta kerjasama seluruh peserta yang hadir dalam acara ini,” ujarnya.

Nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), KPU, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjadi tolak ukur bagi kampanye positif dan negatif. Semua informasi yang cenderung merusak proses pemilu harus dilaporkan agar dapat segera ditindaklanjuti.

Lebih lanjut, Usman Kansong, selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, menekankan bahwa pendidik adalah pihak yang harus maju melawan tantangan teknologi dalam upaya menangani isu-isu hoaks dan politisasi agama yang mungkin muncul menjelang Pemilu 2024. “Oleh karena itu , penting bagi insan pendidikan, terutama yang tergabung dalam ASKOPIS, untuk beradaptasi dan memainkan peran aktif dalam membentuk literasi digital guna menangkal isu-isu hoaks dan politisasi agama di media menjelang pemilu 2024,” ungkapnya.

Achmad Syarifudin, yang baru saja dilantik sebagai pengurus DPP ASKOPIS bidang pengembangan organisasi dan sumber daya manusia (SDM), juga mengungkapkan pentingnya pemahaman tentang media yang baik, karena politik harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsipnya tanpa adanya perpecahan atau penyebaran isu-isu yang dapat merusak tatanan demokrasi. “Kita harus berpolitik secara cerdas dan bertanggung jawab,” tutupnya.