Hms, IAIN SAG – Pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena di tahun 2020 seluruh peserta mengikuti ujian secara daring dari rumah masi masing.
Pelaksanaan ujian secara online ini pengawasannya dilakukan secara ketat oleh panitia lokal IAIN Sultan Amai Gorontalo yang dipusatkan di gedung LPM kampus 1 Kota Gorontalo, dengan menggunakan aplikasi yang telah dibuat oleh panitia pusat dan menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker serta menjaga jarak.
Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Dr. Lahaji Haedar, M.Ag, saat memonitoring pelaksanaan ujian tersebut, Senin (3/8) mengungkapkan bahwa dengan adanya pandemi Corona yang penyebarannya makin meluas membuat hampir seluruh kegiatan ditunda serta diubah secara daring, maka Kementerian Agama mengeluarkan terobosan menggelar ujian masuk mahasiswa baru ini melalui Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keamanan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN).
“SSE UM-PTKIN ini merupakan terobosan baru dan sejarah bagi Kemenag karena pelaksanaan UM-PTKIN ini baru pertama kali dilaksanakan tanpa tatap muka oleh seluruh PTKIN, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh peserta dari rumah masing-masing atau di tempat yang memiliki akses internet,” ungkap Lahaji
Lahaji menjelaskan pelaksanaan ujian secara daring ini diselenggarakan dengan menggunakan media perangkat mandiri diantaranya smartphone, laptop atau notebook yang memiliki webcam depan untuk menyeleksi calon mahasiswa baru.
“Seluruh peserta ujian diwajibkan untuk menginstal aplikasi UM-PTKIN di perangkat elektronik baik komputer, laptop maupun smartphone, dan kemudian aplikasi tersebut terhubung dengan panitia pusat dan pengawas yang memantau lewat kamera perangkat elektronik masing-masing,” tutur Lahaji
Sementara itu Risno Pinaut, S.T selalu panitia lokal pada pelaksanaan SSE UM-PTKIN dan juga sebagai Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Sultan Amai Gorontalo menambahkan sebelum pelaksanaan ujian, sudah dua kali dilakukan simulasi. Menurutnya, meski berlangsung di tempat masing-masing, potensi kecurangan atau hambatan teknis lainnya, kecenderungannya sangat kecil.
Ditambahkannya, dalam pelaksanaan UM-PTKIN secara daring yang dilaksanakan sejak Senin 3/8/20 akan berlangsung selama empat hari dibagi dalam tiga sesi dan diikuti sebanyak 726 peserta.
“Untuk pengawasannya dilakukan secara ketat oleh 9 orang pengawas dimana masing-masing pengawas akan mengawasi 20 peserta melalui kamera perangkat elektronik masing-masing peserta,” pungkas Risno (Aadum)