GORONTALO (IAINSAG) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), mengadakan kegiatan Capacity Building Kehumasan PTKIN Se-Indonesia, bertempat di Auditorium Gedung Rektorat lantai IV Kampus 1 IAIN Sultan Amai Gorontalo, Jum’at (04/10/2024).
Kegiatan yang dimulai dari Jumat hingga Minggu, 3-6 Oktober 2024 ini, mengusung tema Strategi Inovasi Virtual Assistant Dwingent Recht (VADR) pada IAIN Sultan Amai Gorontalo. Acara ini dibuka secara hybrid, memadukan tatap muka dan daring, guna memaksimalkan partisipasi.
Dr. Romi Nenza, Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Akademik sekaligus Ketua Panitia, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kehumasan di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), khususnya dalam adaptasi teknologi informasi.
“Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari seluruh kehumasan PTKIN se-Indonesia, serta beberapa operator akademik,” ungkap Dr. Romi.
Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Prof. Dr. H. Zulkarnain Suleman, M.HI., dalam sambutannya melalui via aplikasi Zoom, mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta. “Selamat datang di Gorontalo. Meskipun secara virtual, saya berharap acara ini dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas kehumasan PTKIN, terutama dalam menghadapi tantangan era digital,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan pentingnya inovasi seperti Virtual Assistant Dwingent Recht (VADR) dalam mempercepat dan mempermudah layanan informasi di PTKIN. “VADR akan memberikan solusi praktis untuk melayani masyarakat dengan cepat dan efisien, dan saya berharap PTKIN lainnya juga dapat mengadopsi teknologi serupa untuk memperkuat kehumasan,” tambahnya.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi (HDI) Kemenag RI, Akhmad Fauzin, S.Ag., M.Si., yang turut hadir secara virtual, menyampaikan bahwa Capacity Building ini menjadi bagian dari pilot project perubahan yang digagas oleh Dra. Hj Farida Napu, M.Pd., Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Sultan Amai Gorontalo) dalam Diklat PIM II.
Kepala Biro HDI juga menyinggung tentang lahirnya KMA 284 terkait pengelolaan kehumasan di lingkungan Kementerian Agama, yang memberikan panduan lebih jelas dan terstruktur bagi para pelaksana tugas kehumasan. “Kehumasan harus menjadi garda depan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan cepat. Inovasi seperti VADR sangat relevan dengan kebutuhan ini,” ujarnya.
Akhmad Fauzin juga menggarisbawahi bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan profesionalitas dan keterampilan para praktisi kehumasan PTKIN, yang diharapkan mampu menyelaraskan kebutuhan pelayanan informasi dengan perkembangan teknologi. Ia secara resmi membuka acara Capacity Building dan mengapresiasi langkah IAIN Sultan Amai Gorontalo dalam menjadi pionir penerapan VADR.
Selama tiga hari, peserta Capacity Building akan menerima pelatihan intensif seputar strategi kehumasan modern, penggunaan teknologi digital, serta cara efektif dalam mengelola komunikasi dan informasi. Melalui inovasi VADR, IAIN Sultan Amai Gorontalo berusaha memberikan contoh nyata bagaimana kecerdasan buatan dapat diintegrasikan ke dalam sistem layanan publik, memberikan dampak positif tidak hanya di internal kampus tetapi juga dalam interaksi dengan masyarakat luas.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, IAIN Sultan Amai Gorontalo berharap dapat mendorong lebih banyak PTKIN untuk berinovasi, mengoptimalkan teknologi informasi dalam memperkuat kehumasan, serta mempersiapkan SDM yang kompeten dan adaptif terhadap era digital.