GORONTALO (IAINSAG) – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo menggelar pelantikan pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Periode 2023-2024, bertempat di Aula FUD, Kamis (22/06/2023).
Hadir dalam acara pelantikan tersebut Dekan FUD IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. Andries Kango, M.Ag., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Kamaruddin, S.Fil.I, M.Fil.I., Humas IAIN Sultan Amai Gorontalo Irma Makmur, M.Pd., Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan, serta para mahasiswa yang tergabung di Ormawa FUD.
Dalam sambutannya, Dekan FUD IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. Andries Kango, M.Ag., mengajak kepada Ormawa untuk berkomitmen dalam memajukan FUD. Saat ini kata Dekan, masih banyak tugas penting yang harus diselesaikan terkait dengan pengembangan fakultas.
Hal pertama yang disorot oleh Dekan adalah pengembangan kultur akademik mahasiswa di lingkup FUD. “Ini satu tahun pertama kami geliatkan, dan Alhamdulillah mulai ada perubahan,” ungkapnya.
Peran penting Ormawa untuk mengambil bagian dalam pengembangan kultur akademik mahasiswa di lingkungan FUD sangat diharapkan.
Mahasiswa harus memiliki budaya kritis. Baginya, budaya kritis merupakan kontrol sosial. Sehingga, mahasiswa wajib memiliki nilai kritis tersebut.
“Demo tidak dilarang, karena melalui demo menandakan ada suatu kekeliruan. Tapi demo tidak menjadi sesuatu yang terlalu murahan,” ujarnya.
Selain memiliki budaya kiritis, demo harus memiliki kewibawaan, dan budaya analisis. Segala sesuatu yang dikritisi, harus hasil dari suatu analisis baik analisis ilmiah, analisisi sosial, analisis budaya, dan sebagainya.
Tak sampai disitu, menurutnya demo juga harus memiliki etika. Menyampaikan kritisi itu tidak harus dengan anarkis. “Dalam menyampaikan kritisi sejatinya menjunjung tinggi nilai – nilai etika, sehingga akan mudah mendapat apresiasi bahkan dukungan dari masyarakat,” ucapnya.
Namun demikian, ia menilai para aktivis FUD adalah orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika tersebut. Hal ini bukan tanpa alasan, ia menilai para aktivis FUD memiliki karakter tersendiri dalam gerakan aktivisnya.
“Ini penting untuk saya sampaikan supaya menjadi tren dalam seluruh kegiatan maupun aktivitas anda semua, termasuk aktivitas dalam mengawal berbagai kebijakan, baik internal maupun eksternal Kampus,” tandasnya. (Humas/YN)