GORONTALO (IAINSAG) – Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sedang berlangsung. Momentum lima tahunan ini memberi contoh kepada rakyat dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Mereka yang berkontestasi pada pesta demokrasi, terutama saat berkampanye seyogianya menghindari politik identitas. Mengingat Indonesia sebagai bangsa majemuk yang terdiri atas banyak suku, agama, budaya, dan bahasa daerah yang berbeda.
Untuk mengktualisasikan nilai-nilai Demokrasi Pancasila dalam Pemilu 2024, Pusat Studi Pancasila, Agama dan Budaya (Puspadaya) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo menggelar Workshop Demokrasi Pancasila yang bertujuan untuk mencerahkan pemikiran dalam menyambut pesta demokrasi, yang berlangsung di Auditorium Gedung Rektorat Lantai IV Kampus I IAIN Sultan Amai, Senin (19/11/2023).
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yang ahli dibidangnya, yaitu Dr. H. Marten A. Taha, S.E., M.Ec.,Dev., sebagai Walikota Gorontalo, Dr. Muhammad Sabri, M.A., Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yuriko Kamaru, S.H., Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Dr. Lismawi Ibrahim, M.H., Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Gorontalo, dan Risan Pakaya S.H.I., Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Wakil Rektor (Warek) I, Dr. H. Sofyan A.P. Kau, M.Ag., Warek III, Dr. H. Lukman Arsyad, M.Pd., Kepala Biro Administrasi, Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK), Dra. H. Farida Napu, M.Pd., Kepala Puspadaya, Dr. Andi Jufri, M.Ag., Asisten III Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, Iswanta, S.E.Ak., dan Civitas Akademika IAIN Sultan Amai Gorontalo serta para tamu undangan.
Kepala Puspadaya, Dr. Andi Jufri, M.Ag., dalam laporannya menjelaskan, bahwa kegiatan ini digagas untuk menambah wawasan kebangsaan melalui pengkajian Demokrasi Pancasila, pengkajian ideologi dan falsafah Bangsa, serta mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses Demokrasi.
“Kegiatan yang digagas untuk mempertajam wawasan kebangsaan kita melalui pengkajian Demokrasi Pancasila, pengkajian ideologi Bangsa kita, pengkajian falsafah bangsa kita, dan sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai pancasila dalam proses demokrasi yang tengah berlangsung saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Gorontalo, Ir. Ismail Pakaya, M.E., yang diwakili oleh Asisten III Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, Iswanta, S.E.Ak., mengapresiasi kegiatan ini. “Kegiatan Workshop yang dilaksanakan ini meskipun sangat terbatas, tapi pemerintah provinsi dalam hal ini penjabat gubernur sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan, untuk mewujudkan Pemilu Indonesia yang bermartabat berdasarkan dengan nilai-nilai Pancasila, harus menghindari tiga hal, yaitu Money Politic, hoax dan politik identitas.
Untuk itu, menurutnya dibutuhkan komitmen, persatuan dan solidaritas dari seluruh elemen bangsa untuk tetap menjaga suasana yang kondusif dalam manyambut pesta demokrasi ini.
Selain itu, Warek I, Dr. H. Sofyan A.P. Kau, M.Ag., mewakili Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. H. Zulkarnain Suleman, M.HI, saat membuka kegiatan ini merasa bersyukur dengan adanya kegiatan ini.
“Saya bersyukur dengan adanya kegiatan ini memberikan pencerahan kepada kita. Kita berharap workshop ini menghasilkan rumusan-rumusan yang memang penting untuk kepentingan kita bersama. Salah satu pilar yang bisa mengeratkan kita adalah nilai kebersamaan,” ucapnya.
Terkait dengan kegiatan ini, Dr. H. Sofyan A.P. Kau, M.Ag., menyebutkan bahwa nilai penting yang terkandung dalam Pancasila, diantaranya nilai ilahiyah dan nilai insaniyah.
Terakhir, pihaknya berterimakasih kepada para narasumber yang berbagi ilmunya. Karena hal ini menurutnya, merupakan wadah untuk menambah pengetahuan tentang demokrasi.
“Saya berterimakasih kepada para narasumber sudah datang untuk memberikan pencerahan. Saya kira kampus adalah ruang mencerdaskan hal-hal yang bersifat demokratis,” tandasnya. (Hms/YN)