Resmi Rilis Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Menag: Jaga Komitmen dan Semangat Militansi

IAINSAG (HUMAS)-Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas secara resmi meluncurkan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun Akademik 2023 di Surabaya, Jum’at (20/01/2023).

Turut hadir pada kegiatan peluncuran SPAN-UM PTKIN 2023, Sekjen Kemenag Nizar Ali, Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani, Inspektorat Jendral (Itjen) Kemenag Faisal Ali Hasyim dan Ketua SPAN UM-PTKIN 2023 Imam Taufiq, Ketua Forum Rektor PTKIN Mahmud para Staf Ahli dan Staf Khusus Menag, serta para rektor dan pimpinan PTKIN se-Indonesia.

Dalam arahannya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa gaung dari pengumuman PMB masih perlu terus digenjot. Pasalnya, sukses atau makin banyaknya calon mahasiswa yang mencoba masuk ke PTKIN salah satunya adalah kemampuan dalam mempromosikan perguruan tinggi di bawah Kemenag dengan masif. Oleh karenanya, dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak agar PTKIN semakin menarik minat para calon mahasiswa dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang bukan di Kemenag.

Selain itu, Menag mengingatkan kepada para pimpinan PTKIN khususnya terkait dengan penerimaan mahasiswa baru untuk tidak melakukan tindakan curang, koruptif, atau melakukan pungutan liar pada pelaksanaan PMB SPAN UM-PTKIN.

“Pak Dirjen secara singkat sudah mengatakan warning kepada kita semua agar hati-hati dalam penerimaan mahasiswa baru, supaya apa yang terjadi di Lampung tidak terjadi di PTKIN. Jadi bukan hanya soal penerimaan siswa baru, tapi perilaku koruptif lainnya juga tolong dihindari,” tegasnya.

“Saya itu selalu ingat pesan guru-guru saya, yang mengatakan orang itu kelihatan karakter sebenarnya kalau dia diberikan kekuasaan. Bapak ibu sekalian terutama para rektor yang sekarang ini memiliki kekuasaan, karakter sebenarnya ibu bapak sekalian akan terlihat bagaimana mengelola perguruan tinggi dibawah kekuasaan. Saya minta tidak ada lagi perilaku sewenang-wenang rektor kepada seluruh jajarannya. Jangan merasa yang paling hebat, karena di atas langit masih ada langit,” imbuhnya.

Menag berharap, jika ingin memperbaiki perguruan tinggi di bawah Kemenag dibutuhkan komitmen bersama agar tidak semakin tertinggal. “Kalau ingin memperbaiki perguruan tinggi di bawah kementerian ini, kita harus berkomitmen bersama. Saya berkali-kali sampaikan kepada Dirjen, yang kita punya ini adalah komitmen dan semangat militansi. Tolong ini dijaga bapak ibu sekalian agar kita tidak semakin tertinggal,”pungkasnya. (HMS/YN)